Nasib Anak Bangsa Mati Ditangan Rektor UMMat.!!

 

Penulis: Jenlap legara 




Universitas merupakan manifestasi miniatur dunia, eksistensinya merias pendidikan dengan penuh harapan peningkatan kecerdasan maupun kemajuan kualitas Sumber Daya Manusia di suatu negara. Esensi dari pelaksanaan pendidikan tentunya dimeriahkan dengan cara-cara demokrasi agar tidak lenceng dari orientasinya.


Pelaksanaan praktek pendidikan hari ini menuai banyak tanda tanya. Apakah oreantasinya terarah pada mendidik sehingga menuju pada terciptanya insan akademisi yang berakhlak mulia dan beradap?. Nyatanya tidak, pendidikan hari ini lebih-lebih diWilayah Mataram yang ditimpah Banyak Masalah, sebut saja UMMat kini praktek pendidikanya seperti (pendidikan Gaya Bank).


Dan juga kita bisa mengamati bagaimana pendidikan di era kontemporer bertransformasi menjadi koorporasi yang menghidupi dirinya dengan terjun langsung ke pasar bebas lalu menjelma menjadi mesin-mesin ekonomi. 

Akibat pendidikan Di Wilayah Mataram Kita sebut saja kampus UMMat Tidak lagi ramah, dan tak berpihak pada anak-anak bangsa yang miskin, tidak beroreantasi pada kemanusiaan, keadilan, kesetaraan dan kesejahteraan, apalagi kesejahteraan komunal. Pendidkan diUMMaT sungguh jauh dari Firman Surah Teologi Al-Maun.


Dengan berbagai kebijakan Abdul Wahab selaku Rektor Kampus Wilayah Mataram (UMMat) yang telah munuai banyak kritik. Desas desus di kalangan mahasiswa berkembang dugaan bahwa kampus telah “kehilangan arah”. Kampus yang dulunya dikenal sebagai “Kampus Peradaban” yang di setiap masanya mampu memproduksi mahasiswa yang memiliki jiwa intelektual dan melahirkan kepemimpinan yang berkarakter di berbagai bidang bagi alumninya.


Harusnya terminologi universitas yang diadopsi dari bahasa latin “universitas magistrorum et scholarium”, yang terarah kepada komunitas intelektual guru dan akademisi yang terdidik. Harusnya menjadi tempatnya para akademisi menguji gagasan, mengembangkan pikiran , menemukan produk baru, menguatkan nalar kritis, dan menjadi benteng nilai dan lahirnya generasi intelektual baru selanjutnya.


Universitas harus nya dikembalikan tempatnya sebagai laboratorium produktif para intelektual berkreasi, tumbuh dan mengembangkan kreatifitas pengetahuan. Sejarah universitas adalah sejarah kumpulnya perperangan dialektika para pemikir besar, bukan tempat pembusukan akal sehat.


Melihat pikir dan tingkah lakunya birokrasi UMMat yang terkungkung dalam jabatan rektornya menjadikan ekspektasi mahasiswa jauh daripada apa yang ada dalam karya-karyanya. Harapan besar yang ditaruh oleh ribuan mahasiswa telah dipatahkan oleh kebijakan otoritas seorang rektor. Mulai sejak awal keluarnya SK Rektor yang Mengskorsing Puluhan Mahasiswa, dan Puluhan Mahasiswa yang Di Drop Out (DO) dan Juga Ratusan Mahsiswa yang di SP.


Dengan adanya keputusan tersebut membuat ratusan pikiran yang telah Berhenti berkembang lantaran tak punya ruang pendidikan untuk mengembangkan potensi dan menentukan nasib mereka. Tindakan Rektor tersebut sungguh kejam membuat harapan ratusan kepala terputus serta membuat terjadinya pertengkaran dalam ruang lingkup keluarga. 


Para akademisi sekarang tidak lagi sedang berdiri di menara gading pengetahuan dan keilmuan, tetapi sedang meratapi nasib di bawah puing-puing kehancuran. Dulu mereka sebelum di Drop Out mereka menaruh harapan pada ruang pendidikan tapi sekarang mereka hanya menaruh rasa takut dan kecemasan ditengah masyarakat.


Rektor UMMat lebih mengedepankan Integritas dirinya sebagai Puncak Pimpinan yang merasa diri dirugikan, dibandingkan mengedepankan Moralitas dan Nilai Kemanusiaan dalam membantu Generasi Miskin.


Kemarin Mahsiswa itu sudah lama disiksa dengan Biaya pendidikan yang melambung tinggi kini mereka dibunuh oleh keputusan yang tak memiliki Nilai Kemanusiaan.

“LALU SIAPA YANG AKAN BERTANGGUNG JAWAB DENGAN NASIB ANAK BANGSA HARI INI DENGAN ADAnya KEPUTUSAN REKTOR TSB”.?   -Jenlap legara

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KONFLIK ELIT POLITIK UMMAT ANTARA WAHAB VS SAFRIL, SEBABKAN 1.600 MAHASISWA CUTI PAKSA, 248 DI SKORSING DAN DO

SLIP SPP PALSU tapi Lolos VALIDASI di SIAKAD. Siapa yang salah dan Harus bertanggung jawab?

SEPULUH TUNTUTAN PEMABUK JALANAN UNTUK KAMPUS UMMAT!!