ORGANISASI MODERN UNTUK KAUM TERTINDAS
A. LATAR BELAKANG
Pasca penggulingan rezim orde baru dan lahirnya era reformasi, bangsa indonesia mengalami perubahan dari era pembangunan (developmentalisme) ke arah yang lebih terbuka (neoliberalisme). Fase developmentalisme ditandai dengan pemerintahan orde baru yang cukup represif dan intimidatif sehingga aktifitas organisasi rakyat sangat terkungkung. Selama fase orde baru, aktifitas organisasi rakyat benar-benar diberangus melalui berbagai macam kebijakan orde baru, seperti halnya kebijakan penerapan asas tunggal Pancasila untuk seluruh organisasi rakyat, kemudian penerapan NKK/BKK dalam kehidupan kampus. Segera setelah berakhirnya era orde baru, era reformasi dengan semangat demokratisasi justru tidak membawa perubahan yang signifikan bagi terciptanya iklim demokrasi yang lebih luas, namun SEMAKIN membawa masyarakat Indonesia pada alam yang lebih kelam dibawah kekuasaan elit politik borjuis yang menghamba pada kepentingan kapitalisme internasional atau yang pakar ekonomi menyebutnya rakyat indonesia dalam fase penghisapan neoliberalisme.
Beberapa tahun terakhir sejak diterpa pandemi covid 19, seluruh organisasi masyarakat diberbagai sektor, baik itu oganisasi disektor mahasiswa dan organisasi sektor rakyat lainya mengalami kelumpuhan sehingga tanpak seperti semut yang kerjanya hanya untuk membuat lobang sebagai sangkar dalam berternak diri. Penurunan aktifitas organisasi mahasiswa dan organisasi masyarakat lainnya berpengaruh besar terhadap iklim demokrasi yang mengancam kehidupan berbangsa dan bernegara. Berbagai ahli menegaskan, bahwa penciptaan iklim demokrasi mendorong peningkatan partisipasi rakyat dalam setiap pembangunan suatu bangsa, sehingga melalui peran organisasi mahasiswa dan organisasi rakyat akan menentukan maju mundurnya pembangunan ekonomi politik suatu negara.
Era reformasi seharusnya ditandai dengan penciptaan iklim demokrasi yang lebih luas untuk menjamin partisipasi masyarakat dalam pembangunan nasional, namun kondisi demokrasi di indonesia pasca reformasi justru mengalami kemunduruan yang hebat. Kemunduran demokrasi diesebakan kebijakan ekonomi politik neoliberal yang ditandai dengan menurunnya aktifitas organisasi rakyat, dan hal itu dapat diukur melalui aktifitas perjuangan organisasi mahasiswa dan rakyat untuk memperjuangkan hak dan kepentingan ekonomi anggotanya. Pada fase neoliberalisme, hak rakyat indonesia untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik justru direnggut oleh berbagai kebijakan liberal, seperti halnya hak rakyat untuk mendapat kesehatan dan pendidikan dihadapkan biaya pendidikan dan kesehatan yang sangat mahal, hak rakyat untuk memperoleh upah layak justru dihadapkan dengan kebijakan upah murah melalui UU CIPTAKER, hak rakyat untuk untuk mendapat penghasilan yang cukup dari bertani dan nelayan justru dihadapkan dengan mahalnya biaya produksi dan murahnya harga jual panen dan tangkapan nelayan, kasus perampasan tanah, penggusuran pedagang kaki lima, harga kebutuhan pokok terus melambung, tarif pajak terus meningkat dan lainnya sebagainya adalah manifestasi kebijakan neoliberalisme yang hanya menguntungkan klas pengusaha semata.
1.Kemunduran organisasi mahasiswa
Pemuda mahasiswa dalam sejarah indonesia selalu memiliki andil besar dalam setiap fase perubahan berbangsa dan bernegara, sehingga melekat stigma yang tersemat pada diri mahasiswa sebagai agen of change dan agen of control. Namun kalimat sakti yang disematkan pada mahasiswa tersebut kini tanpak seperti mitos, hal itu dibuktikan dengan kemunduran aktifitas organisasi mahasiswa indonesia . sedangkan dihadapan mata mereka, persoalan kebangsaan semakin besar, namun jangankan untuk berbicara persoalan bangsa yang cakupannya jauh lebih luas, persoalan pendidikan yang cukup dekat dengan mahasiswa tidak lagi menjadi prioritas untuk diselesaikan bagi seluruh organisasi mahasiswa di indonesia.
Biaya pendidikan yang semakin mahal dan program tambal sulam seperti beasiswa bidik misi dan UKT justru melahirkan problem pendidikan yang cukup komplek sehingga berdampak akan hilangnya hak-hak mahasiswa untuk memperoleh pendidikan yang layak. Contoh kecillnya saja, organisasi mahasiswa mana yang memperjuangkan hak anggotanya ketika dihadapkan dengan persoalan cuti paksa dan Drop OUT karena tidak bisa membayar dan melunasi SPP tepat waktu, organisasi mahasiswa mana yang sekarang berbicara melindungi hak-hak anggotanya yang dirampas oleh kampusnya. Jangankan melindungi dan memperjuangkan kepentingan dan hak mahasiswa secara umum, untuk memperjuangkan apa yang menjadi hak anggotanya, organisasi mahasiswa yang memiliki basis massa justru mangkir dari tugas dan tanggung jawabnya. Lalu untuk apa mahasiswa yang banyak itu direkrut untuk menjadi anggotanya kalau apa yang menjadi hak dan kepentingan anggotanya sendiri tidak mereka perjuangkan?
2.Kemunduran organisasi masyarakat
Kaum buruh, kaum tani, dan seluruh lapisan masyarakat indonesia yang berjuta-juta tergabung dan menjadi anggota dari ormas. Muhammadiyah dalam pengakuan pengurus Pusatnya memiliki anggota lebih kurang 20 juta orang, NU pun memiliki anggota yang jauh lebih banyak lagi, sedangkan petani yang terintegrasi kedalam organisasi tani hanya mencapai puluhan ribu orang dan kaum buruh/pekerja yang tergabung kedalam berbagai serikat buruh jumlahnya mencapai juta orang, dan masih banyak lagi ormas-ormas lain di Indonesia yang keanggotaannya mencapai puluhan ribu hingga ratusan ribu orang baik yang berlatar belakang daerah, suku, dan agama.
Dari sekian banyak organisasi masyarakat di indonesia, kita harus akui dengan jujur, hanya serikat buruh yang getol-getol dan terus menyuarakan kepentingan hak-hak anggotanya dan hak buruh pada umumnya, meskipun pada akhir-akhir ini, gelora perjuangan buruh tanpak sepi dan menurun, namun beberapa bulan terakhir, organisasi buruh masih terus memperjuangkan anggotanya dengan melakukan penolakan terhadap PERPU CIPTAKER. Sedangkan orgamas yang memiliki ratusan ribu hingga puluhan juta anggota masihkah mereka memperjuangkan apa yang menjadi kepentingan anggotanya, sebab hal yang pasti setiap anggota dari ormas-ormas tersebut sebagai bagian dari rakyat indonesia yang terhisap oleh kebijakan neoliberal, tentu mengalami kenaikan biaya hidup akibat kenaikan harga barang-barang dan kenaikan tarif pajak, tentu juga ada anggotanya yang ditolak oleh rumah sakit karena tidak mampu membayar rumah sakit, tentu juga ada anggotanya yang berprofesi buruh terPHK atau upahnya dipotong, namun apakah mereka memperjuangkan dan melindungi kepentingan anggotanya?
Kemunduran seluruh organisasi mahasiswa dan organisasi rakyat menunjukan ketidak-mampuan organisasi tersebut menyesuaikan diri dengan pergolakan jaman sehingga peran dan fungsinya menjadi tidak terlihat, atau organisasi masyarakat yang cukup banyak dan memiliki basis massa yang besar tersebut seperti bebek lumpuh. Ahirnya kecenderungan organisasi rakyat yang tak memiliki arah perjuangan yang kongkrit menjadikan anggota yang direkrut hanya menjadi lumbung massa untuk kepentingan politik elektoral dalam pemilihan umum yang diselenggarakan setiap lima tahun sekali.
B. PEMBANGUNAN ALAT PERJUANGAN EKONOMI-POLITIK YANG KONGKRIT
Kemunduran dan stagnasi dari organisasi-organisasi rakyat indonesia pada umumnya adalah ketidak mampuan surfivel organisasi-organisasi tersebut dengan tempaan jaman, artinya, tidak ada upaya-upaya dari internal organisasi tersebut untuk mengembangkan metode dan taktik surfivel dengan mengubah stratek yang berkesesuaian dengan jaman. OrMAS NU dan Muhamadiyah sudah memasuki usia ratusan tahun, organisasi buruh PSSI sudah memasuki lebih dari setengah abad atau sebagai manusia sudah memasuki usia uzur, sedangkan organisasi mahasiswa di indonesia sudah tidak muda lagi, HMI sudah memasuki usia 70an tahun, GMNI, IMM, PMII, KAMMI dan organisasi pasca reformasi usianya sudah puluhan tahun. Sebagai organisasi masyarakat, agar bisa terus menyesuaikan diri dengan pergoalan jaman, maka ormas-ormas tersebut harus pula menyesuakain diri dengan melakukan reformasi ditubuhnya. Negara indonesia yang kini sudah berusia 78 tahun, sudah tiga kali mengalami perubahan dan melakukan amandemen uandang-undang sebanyak tiga kali. Sewaktu berumur 20 tahun, indonesia mengalami perubahan internal untuk menyesuakan diri dengan keadaan internasional, yakni tragedi 1966 yang kita kenal dengan G30S PKI, Kemudian pada tahun 1974-1979 terjadi penyesuaian dengan munculnya tragedi peristiwa Malari dan ikuti perubahan politik dan arah pembangunan ekonomi pada masa orba, kemudian penyesuaikan diri bangsa indonesia dengan keadaan internasional adalah krisis ekonomi dan krisis politik yang mendorong tragedi reformasi yang memakan banyak korban tahun 1998
Semua organisasi di dunia agar terus surfivel ditengah tempaan jaman supaya terus beraktifitas adalah ketika organisasi-organisasi tersebut menyadari kekurangannya sehingga diperlukan penyesuai-penyesuaian dengan mereformasi keadaan internalnya. Begitupun demikian organisasi rakyat indonesia, negara saja sudah melakukan berbagai upaya penyesuaian agar negara indonesia dapat mengikuti perkembangan jaman, kalau tidak bangsa indonesia hanya tinggal nama. Organisasi yang tidak mau merenofasi dirinya juga akan mengalami hal yang sama, tinggal nama saja, atau hanya memiliki banyak anggota namun tidak tau apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota secara keseluruhan. Yang tampak sekarang adalah, hanya segelintir elit-elit pimpinan ormas yang menikmati kue-kue kesejahteraan dari negara, dan anggotanya yang berjuta-juta itu tetap hidup dalamkemiskinan dan kesengsaraan.
1. Kebutuhan pembangunan organisasi untuk rakyat indonesia yang sesuai dengan tuntutan jaman
Telah kita kemukan di atas dan dalam uraian singkat ini, rakyat indonesia waktunya melek atau membuka mata dan menyadari betapa pentingnya pembangunan organisasi yang lebih modern untuk menjawab tuntutan jaman dan dalam artian untuk memperjuangkan dan melindungi kepentingan seluruh anggota dan masyarakat pada umumnya. Organisasi yang harus dan mesti dikembangkan adalah organisasi yang sesuai dengan cita-cita founding father, yakni mewujudkan cita-cita kemerdekaan untuk memeprjuangkan keadilan dan kesejahteraan bagi anggotanya dalam rangka mewujudkan tujuan pembangunan nasional atau pemasyarakat. Hari-hari depan situasi masyarakat makin tidak menentu dan masalah-masalah yang dihdapai oleh setiap individu semakin kompleks sehingga dibutuhkan alat/perkumpulan yang memadai untuk mengatur dan memebantu menyelesaikan setiap problem individu dan kelompok.
Bererapa tahun terkahir, situasi ekonomi politik dunia makin tidak menentu akibat hantaman krisis yang mempengaruhi keadaan masyarakat di Indoonesia. Krisis kemanusia, krisis ekonomi, krisis politik, krisis lingkungan, krisis hukum dan kemunduruan dan stagnasi yang dialami oleh negara indonesia dan ketidak mampuan pemerintah melindungi dan menjamin hak-hak seluruh rakyat, maka sudah sangat penting dibutuhkan pembangunan organisasi rakyat yang lebih dinamis dalam membantu dan memperjuangkan kepentingan ekonomi dan politik rakyat indonesia yang sebagian besar belum terjamah oleh pemerintah. Organisasi rakyat indonesia yang lebih modern dibutuhkan untuk pemecahan setiap persoalan kerakyatan dan melindungi serta memperjuang hak normatif anggotanya, sehingga kue-kue kesejahteraan dapat terdistribusi secara adil dan merata.
2. Peletakan sains dan teknologi dengan metodelogi ilmiah sebagai basis manajerial orgasasi rakyat
Bangsa indonesia dalam menghadapi tuntutan jaman kini pada tahap revolusi industri 5.0 sebagai syarat kemajuan diberbagai bidang. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan yang signifikan pada kehidupan masyarakat yang ditandai dengan kemajuan industri startup, dan ketidak mampuan sistem pendidikan nasional dalam mempersiapkan masyarakat indonesia menghadapi perkembangan jaman yang cukup pesat menyebabkan hambatan terbesar dalam mencapai tujuan pembangunan masyarakat. Yang terlihat dari dampak revolusi industri 5.0 justru menyebabkan masyarakat indonesia terasing dari peluang kerja dan usaha, artinya rakyat indonesia sama seperti sebelumnya adalah rakyat yang akan tetap menjadi budak dalam industri modern dengan upah murah.
Pengelolaan organisasi rakyat yang akan dibangun kedepan harus bersandar pada sains dan teknologi dengan metodelogi ilmiah untuk meningkatkan taraf kesadaran masyarakat serta mempermudah dan mempercepat penyelesaian setiap masalah yang dialami oleh anggota dan rakyat pada umumnya.
3. Gotong royong dan kekeluargaan
Ksiris multidimensi yang dipicu oleh sistem neoliberalisme telah memisahkan jarak antar individu yang satu dengan yang lainnya semakin jauh, sehingga mendorong meningkatnya konflik sosial, bahkan antara keluarga bisa saling menggugat karena persoalan warisan, apalagi teman dan orang lain sehingga memicu konflik suku, agama, ras dan lainnya. Oleh sebab itu organisasi rakyat harus mampu hadir ditengah-tengah situasi konflik ditingkat rakyat untuk menyelesaikan melalui jalan permusyawaratan permufakatan dengan menempatkan setiap konflik dan masalah harus diputuskan secara adil dan objektif untuk menguntungkan semua pihak.
4. Tindakan kongkrit organisasi dalam melindungi dan memperjuangkan kepetingan dan hak seluruh anggota
Sudah dijelaskan pada paragraf sebelumnya, bahwa organisasi rakyat sebelumnya sudah tidak memiliki andil dalam memperjuangkan dan melindungi hak kepentingan anggotanya yang semakin tersisihkan akibat kebijakan neoliberal, maka organisasi rakyat yang lebih modern haruslah mewujudkan tindakan kongkrit dalam upaya memperjuangkan dan melindungi hak dan kepentingan anggotanya dan mendistribusikan dengan adil dan merata setiap keuntungan yang diapatkan dari perjuangan, sehingga bukan hanya segelintir elit pimpinan organisasi yang mendapat jatah kue kesejahteraan dari organisasi.
Perjuangan dan tindakan kongkrit organisasi harus benar-benar ditunjukan lewat keseriusan memperjuangkan hak-hak normatif anggotanya, seperti hak untuk mendapat jaminan kesehatan yang layak, hak mendapat pendidikan gratis, hak untuk mendapatkan bantuan-bantuan kemanusian dan bantuan sosial lainnya, hak untuk mendapatkan modal usaha bagi petani dan pelaku UMKM dan koperasi, hak mendapat jaminan harga jual yang layak ketika panen, hak untuk memperoleh perumahan dan hak-hak sosial lainnya. Manajerial organisasi rakyat kedepan harus pula dikelola oleh orang-orang yang tepat atau anggota-anggota yang memiliki perspktif maju dan tidak berafiliasi dengan kepentingan politik para elit dan partai politik.
C. UNTUK ATURAN ORGANISASI RAKYAT
Dalam pengelolaan organisasi rakyat, penyusunan peraturan haruslah melalui permusayawaratan secara bersama untuk dijalankan secara bersama-sama yang ditetapkan dalam anggaran dasar (AD) dan anggaran rumah tangga (ART) organisasi. Semua anggota harus tunduk dan patuh terhadap AD/ART organisasi dan menjalankan program kerja organisasi berdasarkan kesanggupan dan kecakapan yang dimiliki. Dalam mendukung aktifitas organisasi, organisasi harus mengembangkan teknologi dan sains dengan mendorong infrastruktur dan suprastruktur organisasi pada metodelogi ilmiah dalam menjalankan setiap arahan dan keputusan organisasi.
Fungsi-fungsi dan peran organisasi harus benar-benar digerakan semaksimal mungkin demi terwujudnya keadilan dan kesejahteraan bagi anggota dalam menyongsong masyakat yang lebih maju dan beradab. Dengan demikian organisai rakyat ini adalah penyatuan dalam ikatan kekeluargaan diantara seluruh elemen rakyat, baik itu mahasiswa dan masyarakat untuk bahu membahu dalam memperjuangkan hak dan kekepentingan secara bersama-sama.
Komentar
Posting Komentar